scraps

Sunday, April 1, 2012

BBM Naik Rakyat Menjerit

Permasalahan ekonomi : Tulisan ini saya buat sesuai dengan SAP Teori Organisasi Umum

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.



Seiring dengan kurun waktu jumlah kebutuhan manusia semakin bertambah sedangkan alat pemuas kebutuhan jumlahnya semakin terbatas. Contohnya di zaman sekarang manusia membutuhkan alat transportasi mobil atau motor. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan di Indonesia maka pemerintah akan mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).

BBM naik diakibatkan karena melonjaknya harga minyak dunia. Oleh karena itu , pemerintah mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (RAPBN-P) kepada DPR.
Seperti diketahui, Pemerintah dan Badan Anggaran DPR akhirnya menyepakati postur anggaran APBN-P 2012 dengan besaran subsidi BBM sebesar Rp137 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp64,9 triliun. Namun, DPR belum menyetujui pemerintah boleh menaikkan harga BBM atau tidak. Subsidi ini melonjak dibandingkan dalam APBN 2012 sebesar Rp123 triliun untuk subsidi BBM dan Rp45 triliun untuk subsidi listrik. Kenaikan subsidi ini seiring dengan melambungnya harga minyak.
Untuk cadangan risiko fiskal energi ditetapkan Rp23 triiun dan dana kompensasi kenaikan BBM Rp30,6 triliun. Postur anggaran APBN-P tersebut sesuai dengan usulan opsi I yang diajukan oleh Badan Anggaran DPR.

Kalau BBM jadi dinaikkan maka rakyat yang berpenghasilan rendah akan semakin menjerit , karena secara tidak langsung dampak kenaikan harga BBM dapat menyerang ke Harga sembako terutama harga beras , minyak , dll. Selain harga sembako yang terancam naik , harga ongkos angkot juga akan ikut naik sehingga dapat memperkecil pendapatan supir angkot. Kalau harga ongkos naik semakin menipis lah uang saku para pelajar. Dan itu bisa membuat saya jadi sulit menabung :(

No comments:

Post a Comment