scraps

Thursday, November 11, 2010

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

1. PELAPISAN SOSIAL

A.Pengertian
Masyarakat terbentuk dari individu-individu . Individu-individu tersebut terdiri dari berbagai latar belakang sehingga akan membentuk masyarakat yang heterogen yang terdiri dari masyarakat sosial . Dengan adanya kelompok sosial ini maka terbentuklah pelapisan masyarakat .

Menurut Pitririm A. Sorokin pelapisan sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat .

B. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Di dalam organisasi masyarakat primitif yang belum mengenal tulisan, sudah terdapat pelapisan sosial. Seperti :
1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur
2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-khak istimewa
3.Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
4. Adanya orang-orang yang dikucilkan diluar kasta dan orang yang diluar pelindungan hukum
5. Adanya pembagian kerja dalam suku itu sendiri
6. Adanya perbedaan standar ekonomi dan di dalam ketidak samaan ekonomi itu secara umum

C. TEJADINYA PELAPISAN SOSIAL

- Terjadi dengan sendirinya : Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Karena sifatnya yang tanpa disengajA maka bentuk lapisan dan dasar dari lapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.

- Tejadi dengan sengaja : Tujuan dari dibentuknya lapisan ini adalah untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara tegas dan jelas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Sistem pelapisan ini dapat dilihat misalnya dalam organisasi pemerintahan, organisasi kepartaian, perusahaan-perusahaan besar, dan lainnya. Sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem, yaitu :
Sistem fungsional : Pembagian kerja pada kedudukan yang tingkatnya- berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
Sistem skalar : Pembagian kekuasaan menurut jenjang dari bawah ke atas.

Kelemahan dari sistem ini, yaitu :
1. Terjadi kelemahan dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
2. Membatasi kemampuan-kemampuan individual yang sebenarnya mampu tapi karena kedudukannya yang mengangkat maka tidak memungkinan mengambil inisiatif

D. Pembedaan sistem pelapisan menurut sifatnya
Menurut sifatnya maka sifat pelapisan dibedakan menjadi :
1. Sifat pelapisan masyarakat yang tertutup
Didalam sistem ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi , kecuali ada hal-hal yang istimewa .

2. Sifat pelapisan masyarakat terbuka
Didalm sistem ini masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh kelapisan yang ada dibawahnya atau naik kelapisan yang ada diatasnya .

E. Beberapa teori tentang pelapisan sosial
Bentuk konkrit daripada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada yang meninjau bentuk pelapisan masyarakat hanya berdasarkan salah satu aspek saja misalnya aspek ekonomi atau aspek politik , tetapi ada pula yang melihatnya melalui berbagai ukuran secara komprehensif.
Selanjunya ada yang membagi pelapisan masyarakat kedalam jumlah yang lebih sederhana (misalnya membagi hanya menjadi dua atau lebih).

Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini :
1. Masyarakat terdiri dari kelas atas dan kelas bawah
2. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yakni kelas atas, kelas menengah, kelas bawah
3. Ada juga kelas atas, kelas menengah, kelas menengah ke bawah, kelas bawah

Beberapa sarjana memiliki beberapa tekanan yang berebda beda dalam menyampaikan teori-teori tentang pelapisan masyarakat.

1.Aristoteles : Mengatakan bahwa dalam tiap-tiap negara memiliki tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, meraka yang berada di tengah-tengah.
2.Prof. DR. Selo S & Soelaiman S. SH. MA: Selama di dalam masyarakat ada sesuatu yan dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
3.Vilfredo Pareto : Ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan elite dan golongan non elite. Pangkal dari perbedaan itu karena ada orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kepasitas yang berbeda-beda.
4.Gaotano Mosoa “The Ruling Class” : Di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai pada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan yang diperintah. Kelas pertama jumlahnya selalu sedikit, menjalankan peran-peran politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh kekuasaannya itu. Sebaliknya yang kedua, kelas yang diperintah, jumlahnya lebih banyak di arahkan dan diatur oleh kelas yang pertama.
5.Karl Marx : Ada dua macam kelas di dalam masyarakat, yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produkasi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya mempunyai tenaga yang disumbangkan dalam proses produksi.

Dari uraian yang diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran kriteria untuk menggolongkan masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial iaalah :
1.Ukuran kekayaan :Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran; barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, termasuk lapisan sosial paling atas.
2.Ukuran kekuasaan : Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau wewenang terbesar, menempati lapisan sosial teratas
3.Ukuran kehormatan :Ukuran ini terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, menduduki lapisan sosial teratas.
4.Ukuran ilmu pengetahuan : Ilmu pengetahuan dipakai ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Ukuran ini kadang-kadang menjadi negatif, karena ternyata bukan ilmu yang menjadi ukuran tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal itu mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut walaupun secara tidak halal.

Ukuran-ukuran yang ada diatas tidaklah bersifat limitatif (terbatas), tetapi ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar timbulnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota masyarakat yang bersangkutan.

2. KESAMAAN DERAJAT

Hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang-orang itu sebagai masyarakatnya mempunyai hak dan kewajiban, terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.

1. Persamaan Hak : tercantum dalam Universal Declraration of Human Right
2. Persamaan Derajat di Indonesia : tercantum dalm UUD 1945 pasal 27, 29 dan 31
3. Elite dan Massa

3. ELIT DAN MASSA
1) Elite
Adalah sekelompok orang dalm masyarakat yang menempati posisi tertinggi

2) Massa
Massa adalah suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan yang dalam beberapa hal menyerupai crowd.

Hal-hal penting dalam massa :

1. Keanggotaan berasal dari semua lapisan masyarakat

2. Massa adalah kelompok yg anonim

3. Sedikit interaksi antar anggota-anggotanya

4. Very loosely organized

PENULIS : DIYAH CHOLIDAH FITRI
SUMBER : BUKU ISD GUNADARMA DAN WARTA WARGA

No comments:

Post a Comment